Lebih Dalam tentang Big 3 Manga Weekly Shonen Jump

Yak kali ini FUN akan membahas tentang big 3 manga atau 3 besar manga yang merujuk pada seri manga yang sedang berjalan di Weekly Shonen Jump (WSJ)!

Istilah big 3 mencuat pada akhir dekade 2000-2010 di mana tiga besar manga paling populer tengah naik daun kala itu, yakni One Piece, Naruto, dan Bleach. Entah bagaimana penilaian pastinya hingga ketiga manga tersebut menjadi big 3, yang jelas khalayak luas kala itu menjulukinya demikian. Sebenarnya jika melihat hasil penjualan manga di Jepang, ketiganya tidak bisa disejajarkan, kecuali One Piece yang selalu stabil di peringkat pertama, yang lain mengalami pasang surut yang cukup signifikan, terutama Bleach yang paling fluktuatif.

Misalnya pada tahun 2007, berdasarkan data Oricon, posisi Bleach dalam 3 besar penjualan manga WSJ digeser oleh Hunter X Hunter. Kemudian pada tahun 2008, Katekyo Hitman Reborn mempunyai posisi di atas Bleach. Baru pada tahun 2009-2010, Bleach masuk 3 besar untuk kemudian melorot sangat tajam pada tahun 2011 dengan berpuas diri di bawah manga berturut-turut Toriko, Gintama, dan Bakuman. Meski demikian, dibanding manga lainnya pada era itu, Bleach memang agak lebih konsisten dengan menduduki peringkat big 3 selama 2 tahun.

Melihat kemampuan mempertahankan posisi atas penjualan, bisa menjadi salah satu patokan bahwa manga yang bisa masuk big 3 adalah manga yang memiliki serialisasi dalam jangka panjang. Manga relatif singkat seperti Deathnote, umumnya tidak bisa dianggap big 3 meski menuai kesuksesan luar biasa. Begitu pula dengan jenis genre, bisa jadi Deathnote tidak masuk big 3 karena genre thriler psikologisnya agak 'kurang shonen' dan sebuah keistimewaan ketika masuk dalam WSJ.

Kembali ke fenomena big 3 manga, pertimbangan istilah tersebut mencuat bisa jadi karena meledaknya internet saat itu, membuat banyak orang dapat dengan mudah mengakses hasil scan manga yang mungkin sebelum era internet hanya dapat dinikmati melalui buku resminya. Dengan adanya internet, forum-forum menjadi menjamur, munculnya fans manga tertentu yang militan, hingga punya ledekan unik seperti OPtard atau Narutard. Bisa diambil kesimpulan pada akhirnya penilaian big 3 manga adalah dari tingkat kepopulerannya di dunia maya.

Kembali ke masa lalu, jika merunut pada salah satu manga terpopuler di dunia yakni Dragonball yang diserialisasi mulai 1984, Big 3 pada akhir 1980an bisa jadi Dragonball, Saint Seiya, dan Jojo no Kimyo na Boken atau Jojo's Bizzare Adventure yang adaptasinya masih bertahan hingga kini. Ketika Saint Seiya dan Jojo meredup, pada awal 1990an big 3 manga adalah Dragonball, didampingi oleh Slamdunk dan Yu Yu Hakusho. Kebetulan ketiganya berakhir di saat yang berurutan, Yu Yu Hakusho pada 1994, Dragon Ball pada 1995, dan Slamdunk pada 1996. Hal tersebut membuka ruang munculnya babak baru big 3 manga, dengan meroketnya Rurouni Kenshin atau Samurai X yang mulai diserialisasi pada 1994, disusul Hoshin Engi dan Yu-Gi-Oh! yang popularitasnya masih tinggi hingga sekarang.

Gebrakan dalam big 3 WSJ muncul pada 1997 ketika One Piece rilis pertama kali dan disusul Hunter X Hunter pada tahun berikutnya. Keduanya menjadi big 3 bersama manga Shaman King yang merupakan rising star kala itu. Berbeda dengan One Piece yang terus stabil di puncak sampai saat ini, kedua manga lainnya relatif mempunyai masalah, Hunter X Hunter yang sering tersendat perilisannya hingga dijuluki Hiatus X Hiatus dan Shaman King yang memiliki ending cukup kontroversial menjadikan keduanya harus rela berturut-turut digeser dengan kandidat yang lebih konsisten. Pada saat itu Hikaru no Go cukup berpeluang, namun tema seputar catur Jepang yang 'kurang aksi', membuat manga ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu. Ketika Shaman King lengser, posisinya digantikan oleh manga yang menuai sukses luar biasa Naruto pada 1999. Susunan big 3 manga One Piece, Hunter X Hunter, dan Naruto adalah yang paling FUN ingat sebelum era modern saat ini.

Ketika Naruto tamat pada 2014 dan Bleach tamat dua tahun kemudian, lantas manga apa yang menjadi big 3 saat ini? FUN sendiri akan kesulitan untuk memilih 2 kandidat lain untuk menemani One Piece sebagai big 3, mengingat saat ini persaingan sangat ketat dengan popularitas yang naik turun. Dengan adanya era internet, semua orang bisa dengan mudah mengakses informasi, adaptasi anime, live action, dan lainnya yang berhubungan dengan suatu serial manga akan mempengaruhi popularitasnya dengan sangat cepat. Selain One Piece, jarang ada manga yang memiliki popularitas tinggi yang stabil sekaligus dalam jangka waktu yang lama. Beberapa di antaranya stabil dan lama, namun di klasemen medioker seperti Toriko dan Gintama. Ada pula manga kandidat big 3 yang tumbang sebelum mengibarkan benderanya lebih lama di puncak, seperti Kuroko no Basuke dan Assassination Classroom.

Jika harus memilih, FUN berharap banyak pada susunan One Piece, Haikyu!!, dan rising star terbaru WSJ My Hero Academia. Meski demikian, untuk shonen lebih cocok Black Clover yang terlihat memiliki masa depan panjang dan tentu saja manga yang selalu dapat menjadi kuda hitam WSJ, Shokugeki no Shouma.