Judul : BECK the Movie
Sutradara : Yukihiko Tsutsumi
Rilis : 4 September 2010
Genre : Drama, Musikal
Pemain Utama : Satoh Takeru - Koyuki
Mizushima Hiro - Ryusuke
Nakamura Aoi - Saku
Kiritani Kenta - Chiba
Mukai Osamu - Taira
Kutsuna Shioli - Maho
Walau sudah lama rilis September tahun lalu. Tapi baru minggu ini FUN bisa sempat menonton dan mereviewkannya. Okey, enjoy it!
Yap, akhirnya Yukihiko Tsutsumi kembali mengangkat sebuah judul manga ke layar lebar. Setelah sebelumnya sukses menggarap 21st Century Boys milik Urasawa Naoki sensei. Kali ini Tsutsumi mengangkat sebuah manga yang bercerita tentang band beranggotakan 5 pemuda yang bercita-cita menjadi band rock terhebat, apalagi jika bukan si Mongolian Chop Squad, BECK!
BECK merupakan manga karya Harold Sakuishi sensei, yang pertama kali diserialisasikan di majalah Shonen Magazine pada tanggal 17 Februari 2000 dan sampai saat ini tankoubon-nya sudah mencapai jilid ke 34. Di Indonesia sendiri manga ini diserialisasikan pada majalah manga Shonen Magz dan juga sudah terbit versi tankoubonnya.
Sama seperti serial manga-nya, film ini bercerita tentang seorang anak SMA (atau anak SMP pada versi manga-nya) bernama Koyuki dengan kehidupannya yang membosankan. Hingga akhirnya nasib mempertemukannya dengan Ryusuke, seorang gitaris pindahan dari Amerika. Koyuki seakan menemukan semangatnya yang baru dalam bermusik dan mulai berlatih memainkan gitar. Akhirnya bersama bassis berbakat Taira, vokalis raper Chiba, dan Saku murid cupu yang ternyata jago nge-drum, mereka berlima membentuk BECK dan bercita-cita menjadikan BECK sebagai band rock terhebat, tidak hanya di Jepang tapi dunia.
Perjalanan BECK yang memulai karir dari bawah, perjuangan tiap anggotanya untuk meningkatkan kemampuan (terutama Koyuki) dan beragam konflik antar karakter, baik cinta dan masa lalu, membuat film ini menjadi penuh warna. Karena tidak mungkin mengadaptasi serial manganya yang panjang, maka dalam film ini, arc yang diambil adalah dari awal cerita BECk dimulai hingga klimaksnya ketika BECK berhasil manggung dalam acara konser megah Greatful Sound.
Sebagai film "musikal", sudah pasti dalam film ini bertaburan lagu-lagu. Paling tidak, Red Hot Chili Peppers dengan Around the World, The Black Crowes dengan Remedy, dan Oasis yang berjudul Don't Look Back in Anger menghiasi film ini. Belum lagi lagu-lagu dari band fiktif dalam serial BECK, seperti BECk sendiri dengan Evolution, Moon Beams, dan Looking Back. Lagu dari Dying Breed pimpinan Eddy Lee juga tampil dengan Flat Liners dan Naked. Sementara Belle Ame ft Yoshito sebagai saingan BECK juga memainkan lagu dalam film ini.
Selain musik, faktor pemilihan aktor juga menarik. Apalagi bagi para penggemar tokusatsu, karena dua tokoh utamanya, yakni Koyuki dan Ryusuke yang masing-masing diperankan oleh mantan aktor Kamen Rider, yakni Satoh Takeru (Den-O) dan Mizushima Hiro (Kabuto). Dari sudut pandang kemiripan juga sudah sesuai semua, namun Satoh Takeru masih kelihatan tua untuk memainkan peran Koyuki yang fresh. Sementara akting Mizushima Hiro tampak lebay meski sebagai Ryusuke, ia cukup sukses membawakan dialog berbahasa inggris. Namun, yang paling menjiwai justru datang dari Kiritani Kenta sebagai Chiba yang sukses dalam mewakili karakter, kemiripan, bahkan kemampuan bernyanyi rap Chiba yang ia nyanyikan sendiri.
Salah satu kehebatan dalam film ini adalah kemampuan menciptakan suasana konser rock Greatful Sound yang menjadi klimaks film. Dimana seakan-akan festival rock itu benar-benar terjadi dan sangat megah serta kolosal, cocok sekali menjadi akhir kisah perjalanan grup BECK dalam film ini.
Namun, berbeda dengan versi anime dimana kita dapat mendengar suara Koyuki bernyanyi, dalam film ini sayang sekali kita tidak bisa mendengar suara Koyuki dan hanya disuguhi rentetan penggambaran visual akan keindahan suara Koyuki. Sementara suaranya sendiri seakan di-mute dan hanya disuguhi lirik saja. Hal ini konon merupakan permintaan dari sang mangaka-nya sendiri.
Terlepas dari itu semua, sebagai film adaptasi, pasti dihadapkan pada konsekuensi dibandingkan dengan versi manga-nya. Menurut FUN sendiri, film ini cukup sukses dengan jalan cerita yang tidak terlalu melenceng dengan versi manga-nya. Penyesuaian adegan juga bisa dimaklumi, tidak mungkin kita melihat Chiba melakukan rider kick seperti dalam manga-nya atau mimpi rock star legendaris dunia memunguti sampah konser BECK, dan lain sebagainya.
Overall, menurut FUN, BECK adalah sebuah film "musikal" yang layak tonton. Apalagi bagi penggemar serial manga BECK, pasti penasaran melihat bagaimana anak-anak BECK konser dalam wujud nyata. Bagi penggemar tokusatsu pun bisa jadi penasaran dengan aksi pemeran Den-O dan Kabuto sebagai tokoh utama yang memegang gitar. So, untuk film ini tidak salah jika FUN memberi rating 7,5/10 karena benar-benar bikin penasaran! Yeah~ We Are the BECK!!!